Kenalan Dulu, Yuk

 



 Hai, nama saya Nabila. Tapi berhubung banyak banget yang namanya Nabila di sekeliling saya dan sering bikin bingung siapa yang harus noleh kalau tetiba ada orang yang manggil saat saya dan teman saya yang menyandang nama ‘Nabila’ pergi bareng, akhirnya saya dipanggil Bili. Biar gampang. Nabila yang mana? ‘Itu lho, Bili, Bili’. Ohh…

Sebenarnya awal saya sharing tentang skincare itu di Female Daily Apps, lanjutlah gabung di grup diskusi skincare di media sosial yang juga bernama Female Daily. Ada masa-masa dimana saya sangat nyaman dengan obrolan grup dan cukup rajin nongol untuk diskusi seputar skincare (mostly skincare karena saya gak jago make up). Nah, berhubung produk yang saya pakai sekitar setahun lebih yang lalu masih itu-itu aja, akhirnya tiap orang tanya, saya capek balesin. Udah merasa semacam bot aja, pengennya jawab pakai mode auto-reply, hahaha. Plus ketambahan saya capek setiap kepingin lihat post skincare di akun Instagram pribadi yang nyelip-nyelip diantara post teman dan keluarga saya. Eh, ternyata teman-teman di grup tersebut banyak yang buat akun Instagram khusus review skincare. Cuss… tanpa ba bi bu saya buatlah akun skincare saya sendiri.

Awalnya terasa aneh iya, takut iya. Takut kalau apa yang saya tulis ternyata mengandung informasi yang salah dan membahayakan orang lain. Ketidaktahuan saya terhadap apa yang saya tulis itu sempat membuat susah tidur. Apalagi background pendidikan saya nggak ada kaitannya sama sekali dengan ilmu kecantikan, apalagi dermatologi. Paling mentok saya ini dulu semasa sekolah adalah murid yang cukup excited dengan pelajaran biologi, tapi nggak bisa kimia. Ya seenggaknya nilai saya di mata pelajaran biologi bisa mengcover nilai kimia saya yang jeblok. Hahahah.

Lalu kalau begitu gimana cara supaya setidaknya saya tidak memberikan informasi yang menjerumuskan? Beruntung, saya orang yang cukup skeptis. Saya selalu mencari tahu terlebih dahulu tentang produk yang saya gunakan, termasuk kandungan di dalamnya, dari para suhu-suhu skincare dan membaca artikel plus jurnal sana-sini. Tidak berhenti di situ, saya juga memperhatikan efek pemakaian produk yang sama di konten orang lain. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari cara pemakaian, set adonan skincare mereka, sampai domisilinya (ini penting!).

Ditambah lagi, cara saya meresapi efek produk adalah dengan tidak mencampur (me-layer) penggunaan produk sejenis selama kurun waktu tertentu. Saya hanya akan menambah layer produk sejenis apabila saya sudah merasa cukup mengerti bagaimana respons produk tersebut di kulit saya. Sehingga apabila terjadi reaksi ketidakcocokan, tidak lantas saya hakimi akibat tidak cocok dengan produk tersebut. Tapi bisa saja pengaruh adonan skincare-nya, metode aplikasi, waktu penggunaan, musim, dsb.

Jadi dengan berbekal hal-hal di atas, itu lah adonan review saya. Kemudian saya berusaha untuk membatasi penulisan klaim bahan tertentu atau efek bahan tertentu yang tidak saya peroleh dari artikel yang kredibel, atau justru sama sekali saya tidak menyebutkan klaimnya. Yang paling penting bagi saya adalah bagaimana saya menempatkan diri saya sebagai end user dan bisa membagikan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kasat mata suatu produk seperti wangi, tekstur, reaksi dengan produk lain pada kulit saya, hingga metode penggunaan yang beragam.

Akhir kata, semoga informasi yang ada di blog ini dapat membantu teman-teman sesama pecinta skincare, atau bahkan yang masih baru ingin menjajaki dunia kecantikan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai dan tidak ada hal yang benar-benar salah maupun benar dalam hal ini. Semua berkembang, semua belajar.

Salam,

Bili

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram